Total Tayangan Halaman

Senin, 26 Desember 2011

Laporan Satuan Asuhan Keperawatan Keluarga Ny. T dengan salah satu anggota keluarganya menderita hipertensi dalam praktek klinik keperawatan II di puskesmas Pucanganak


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah melimpahkan rahmat serta inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Satuan Asuhan Keperawatan Keluarga Ny. T dengan salah satu anggota keluarganya menderita hipertensi dalam praktek klinik keperawatan II di puskesmas Pucanganak.
Dalam penyusunan asuhan keperawatan ini saya banyak mendapatkan bantuan moril maupun materiil dari berbagai fihak, maka dari itu tidak lupa saya sampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1.      Bapak Sugito, SKM., selaku Direktur Akademi Keperawatan Pemkab Trenggalek yang telah memberi kesempatan dan fasilitas demi terselesainya tugas ini.
2.      Dr. Tatik Sukaryati, selaku kepala puskesmas Pucanganak yang telah memberi izin tempat untuk melakukan asuhan keperawatan keluarga.
3.      Ali Efendi, S.Kep.Ns., selaku pembimbing I yang telah memberi bimbingan dan revisi.
4.      Awan Haryanto, S.Kep.Ns., selaku pembimbing II yang telah memberi bimbingan dan revisi.
5.      Joko Prihantono, A.Mk., selaku pembimbing lapangan yang telah memberi bimbingan dan revisi.
Saya menyadari bahwa dalam panulisan Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya sangat berharap atas kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan yang mendatang. Saya berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi dunia kesehatan terutama dunia keperawatan.



Trenggalek,           Desember 2008



DIMA ISTIANA
NIM. 06.062

DAFTAR ISI

Halaman Judul...............................................................................................             i
Lembar Pengesahan.......................................................................................             ii
Kata Pengantar..............................................................................................             iii
Daftar Isi.......................................................................................................             iv
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................            
B.     Tujuan......................................................................................................            
  1. Tujuan Umum....................................................................................            
  2. Tujuan Khusus
C.     Metode Pengumpulan Data
BAB II PENGKAJIAN KESEHATAN KELUARGA
A.    Pengkajian...............................................................................................            
B.     Diagnosa Keperawatan............................................................................            
C.     Perencanaan.............................................................................................            
D.    Pelaksanaan dan Evaluasi........................................................................            
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan..............................................................................................            
B.     Saran........................................................................................................             


BAB I PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Dalam rangka pembangunan nasional, khususnya bidang kesehatan, tujuan yang ingin kita capai dalam bidang tersebut diantaranya adalah meningkatkan kualitas sumberdaya juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk hidup sehat.
Telah kita ketahui bahwa kesehatan keluarga merupakan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga yang setinggi-tingginya dan masing-masing anggota keluarga maka kesehatan keluarga yang mencakup aspek rasa aman, tenteram, makmur lahir dan batin dalam pemenuhan kebutuhan kebutuhan jasmani, rohani dan mental.
Masalah kesehatan keluarga dan saling mempengaruhi anggota keluarga, berperan sebagai pengambil keputusan dan keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai masalah kesehatan masyarakat dimana ditekankan pada keluarga yang menderita penyakit pernahfasan, khususnya tuberculosis paru.
Adapun yang melatar belakangi keluarga Ny. T untuk dijadikan keluarga binaan adalah sebagai berikut :
  1. Keluarga Ny. T adalah keluarga rawan penyakit
  2. Didalam keluarga Ny. T terdapat penyakit tuberculosis paru yang sangat rawan terjadinya penularan.
Dengan melihat keadaan keluarga Ny. T seperti di atas hendaknya keluarga mempunyai pengetahuan yang cukup dan perawat sangat penting dan diperlukan keluarga, agar keluarga tersebut dapat teradaptasi secara efektif dalam pembangunan kesehatan sehingga mereka mengerti dan menyadari tentang kesehatan.

B.     Tujuan
  1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan kepada keluarga dengan salah satu anggota keluarga menderita penyakit tuberculosis paru.

  1. Tujuan Khusus
·        Mahasiswa menganalisa data
·        Mahasiswa mengidentifikasi masalah
·        Mahasiswa mampu menemukan masalah kesehatan keluarga
·        Mahasiswa mampu membuat intervensi dan implementasi dari masalah

C.     Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu dengan teknik :
  1. Wawancara
Dilakukan dengan melihat langsung untuk mengetahui keadaan keluarga, tingkah laku terutama yang berhubungan dnegan kesehatan, status personal hygiene dan sanitasi.
  1. Observasi
Tatap muka dengan keluarga dan melakukan wawancara langsung untuk mendapatkan data dalam pembuatan laporan
  1. Studi kepustakaan
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan buku-buku yang bersangkutan dengan masalah sebagai pedoman dalam memproses dan meneliti alternative pengeluaran masalah yang dihadapi.


BAB II PENGKAJIAN KESEHATAN KELUARGA

A.     Pengkajian
I.            Data Umum
1)      Nama Kepala Keluarga            : Tn. M
2)      Alamat dan telephone              : Desa Klampisan RT. 01/02
3)      Pekerjaan Kepala Keluarga      : Tani
4)      Pendidikan Kepala Keluarga   : SD
5)      Komposisi Keluarga                 :
No
Nama
LP
Hubungan dengan KK
Umur
Pendi-dikan
Status Imunisasi
Ket.
BCG
Polio
DPT
Hepatitis
Cam-pak
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1

L
KK
80 th

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


2
Tuminem
P
Istri
70 th

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


3
Katiyem
P
Anak
55 th
SD
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


4
Katirah
P
Anak
53 th
SD
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


5
Ran
L
Anak
50 th
SD
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


6
Bun
L
Anak
47 th
SD
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


7
Man
L
Anak
44 th
SD
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-


8
Yatirah
P
Anak
39 th
SD
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-



Genogram :












Keterangan :
X
 
       : Meninggal


Flowchart: Connector: O


       : Identifikasi klien

X
 
       : Laki-laki


Flowchart: Connector: O


       : Perempuan
       : Menikah




       : Keturunan

6)      Tipe keluarga
Ny. T adalah single parent. Karena suaminya meninggal. Di rumah ny. T ditemani dengan anak-anaknya.

7)      Suku bangsa
Keluarga ini berasal dari suku Jawa. Semua tidak ada nilai-nilai tertentu yang bertentangan dengan kesehatan.

8)      Agama
Pasien dan keluarga pasien menganut agama Islam dan tidak mempunyai kepercayaan lain, selain Allah Swt.

9)      Status social ekonomi keluarga
Ny. T tidak bekerja, penghasilan tergantung hasil pemberian anaknya yang terakhir atau nomor 6. Dalam penghasilan tiap bulan bias diperkirakan yaitu ± Rp. 250.000,-
Menurut ny. T sudah cukup meskipun dalam pemenuhan kebutuhan kebutuhan keluarga hanya secara pas-pasan.

10)  Aktifitas rekreasi keluarga
Kegiatan pasien hanya duduk di rumah saja Karena dirinya merasa lemah berhubungan dengan usianya dan keadaan fisik.

II.         Riwayat perkembangan keluarga
11) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Ny. T mempunyai 6 orang anak. Anak pertama perempuan berumur 55 tahun dan sugah berumah tangga. Anak kedua, perempuan berumur 53 tahun sudah berumah tangga. Anak yang ketiga, laki-laki  berumur 50 tahun sudah berumah tangga. Anak keempat, laki-laki berumur 47 tahun dan sudah berumah tangga. Anak kelima, laki-laki juga berumur 44 tahun sudah berumah tangga tetapi pisah ranjang. Dan anak terakhir, yaitu anak keenam perempuan berumur 39 tahun dan sudah berumah tangga. Jadi keluarga Ny. T termasuk keluarga yang melepas anak usia dewasa muda.

12) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
-

13) Riwayat keluarga inti
Pada keluarga Ny. T tidak ada yang menderita tuberculosis paru seperti yang diderita Ny. T dalam keluarga hanyalah sakit flu biasa atau kadang-kadang batuk dan dibawa ke puskesmas Pucanganak.

14) Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. T mengatakan semua keluarganya tidak ada yang menderita penyakit tuberculosis paru, seperti yang dideritanya.

III.      Lingkungan
15) Karakteristik rumah
Status rumah keluarga adalah milik sendiri dengan bangunan permanent luas 4 x 6 m terdiri dari 2 kamar tidur dengan ukuran            dengan pembagian satu kamar untuk Ny. T dan satu kamar untuk Tn. M (anaknya). Tiap kamar tidak ada jendela dan hanya bersekat dengan tirai dan almari. Atap rumah terdiri dari genteng, tembok terbuat dari bambu, ventilasi kurang, tidak ada jendela, lantai dari tanah sehingga udara yang masuk dalam rumah sedikit sehingga dalam rumah terasa lembab. Penataan perabot rumah tangga tidak rapi. Di depan rumah ada kandang sapi, terdapat galian untuk pembuangan sampah. Keluarga memakai timba buat ambil air di sumur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dapur terlihat kotor karena tempatnya terlalu kecil dan perabotan tidak rapi dalam penataannya. Kamar mandi di belakang rumah. Kamar mandi tidak ada atap dan lantai terbuat dari semen yang ditumbuhi lumut serta bak mandi terbuat dari semen. Kamar mandi bersekat dengan anyaman bamboo dan tidak ada WC.

Keterangan :
1.      Kandang sapi
2.      Ruang tamu
3.      Kamar tidur
4.      Kamar tidur
5.      Dapur
6.      Kamar mandi
 
Denah Rumah :


6



5

4


3
2


                                                              
16) Karaktreistik tetangga dan komunitas RW
­-

17) Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny. T tidak pernah pindah rumah sejak menikah. Ny. T bekerja sebagai buruh tani tapi sekarang Ny. T tidak bekerja karena kondisinya yang lemah. Anaknya yang terakhir bekerja dan tinggal serumah dengan Ny. T. Anaknya bekerja sebagai buruh tani.

18)Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Ny. T jarang berkunjung, hal ini dikarenakan penyakit Ny. T. Mereka bias berkumpul saat hari raya atau waktu ada acara keluarga. Ny. T memiliki interaksi kurang pada masyarakat. Hal ini terbukti saat tetangga Ny. T ditanya letak rumah Ny. T tidak tahu.

19) Sistem pendukung keluarga
Bila Ny. T mempunyai masalah baik ringan mauopun berat dukungan keluarga sangat baik. Pasien sering periksa ke puskesmas. Keluarga berharap semoga Ny. T cepat sembuh.



IV.      Stuktur keluarga
20) Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga yang sering diterapkan dalam keluarga ini dilakukan secara langsung dan bersifat terbuka. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Jawa dan apabila ada masalah diselesaikan dengan kekeluargaan.

21) Struktur keluatan keluarga
Dalam keluarga Ny. T tidak ada yang paling dominant dalam mengambil keputusan. Mereka selalu membicarakan masalah yang terjadi secara bersama-sama dan mereka juga memberi kebebasan pada anak-anaknya mereka untuk mengungkapkan pendapatnya.

22) Struktur peran (formal dan informal)
Suami Ny. T meninggal sejak perang kemerdekaan yang lampau. Sehinnga Ny. T sendiri yang bertanggung jawab atas anak-anaknya. Dalam berjalannya waktu, Ny. T sudah lansia dengan kondisi lemah dan mempunyai penyakit tuberculosis paru. Sedangkan anak-anaknya sudah dewasa, sehingga Ny. T bergantung pada anak-anaknya.

23) Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang berlaku di keluarga Ny. T menyesuaikan dengan nilai agama yang dianut dan norma yang berlaku di lingkungan. Ny. T sangat bersyukur karena penyakit yang diderita ada obatnya.

V.         Fungsi keluarga
24) Fungsi afektif
Masing-masing anggota keluarga memiliki perasaan saling memiliki dan dimiliki dukungan antara sesame anggota keluarga baik. Keluarga mengembangkan sikap saling menyayangi, jika ada masalah diselesaikan dengan kekeluargaan.

25) Fungsi social
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku sesuai dengan agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di lingkungan tempat tinggalnya.

26) Fungsi perawatan keluarga
Keluarga selalu memperhatikan dan berupaya selekas mungkin untuk mencari bantuan pelayanan kesehatan bila ada anggota keluarga yang sakit. Yang merawat Ny. T adalah anaknya yang nomor 5 dan nomor 6. Keluarga Ny. T sudah memanfaatkan sarana kesehatan yang ada.

27) Fungsi reproduksi
Ny. T sudah lansia dan suaminya sudah meninggal. Ny. T tidak mengikuti program KB karena merasa sudah tua.

28) Fungsi ekonomi
Menurut pengakuan keluarga, penghasilan didapat dari anak nomor 5 sebagai buruh tani dan nomor 6 pekerja serabutan.

VI.      Stress dan koping keluarga
29) Stressor jangka panjang
Masalah Ny. T yang menderita tuberculosis paru yang belum sembuh-sembuh dan Ny. T tidak pernah mau bergaul dengan tetangga, merasa dikucilkan, tidak dapat berkomunikasi dengan bebas, menarik diri, biasanya pada keluarga yang kurang mampu, masalah berhubungan dnegan kondisi ekonomi, untuk sembuh perlu waktu yang lama, tidak bersemangat dan putus harapan.

30) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor
Keluarga merasa pasrah karena sedang mendapatkan cobaan dan berharap supaya Ny. T cepat sembuh dan bias sehat serta bekerja seperti dulu.




31) Strategi koping yang digunakan
Keluarga menerima keadaan ini apa adanya dan selalu melibatkan semua anak-anaknya untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi keluarga.

32) Strategi adaptasi disfungsional
Bila ada masalah keluarga belum terselesaikan maka Ny. T mengajak keluarga untuk berdiskusi menyelesaikan masalahnya.

VII.   Pemeriksaan fisik
No
PEMERIKSAAN FISIK
Ny. T
Tn. M

TTV :
-          Tensi
-          Nadi
-          Suhu
-          RR
-          k/u

120/80 mmHg
80 x / mnt
367 0C
22 x / mnt
Batuk

110/80 mmHg
80 x / mnt
367 0C
22 x / mnt
Baik
2
Kepala :
-          Bentuk kepala
-          Warna rambut
-          Kebersihan
-          Penyebaran rambut
-          Struktur wajah

Bulat
Beruban
Bersih
Rata
Simetris

Bulat
Hitam
Bersih
Rata
Simetris
3
Mata :
-          Ksimetrisan
-          Kelopak mata
·        Cowong
·        Peradangan
-          Konjungtiva dan sclera
·        Peradangan
·        Anemis
·        Ikteris
-          Kornea
·        Peradangan

Simetris

-
-

-
-
-

-

Simetris

-
-

-
-
-

-


4
Hidung :
-          Kelainan bentuk
-          Epitaksis
-          Radang
-          Nyeri lubang hidung

Lubang hidung simetris
-
-
-

Lubang hidung simetris
-
-
-
5
Telinga :
-          Bentuk telinga
-          Gangguan pendengaran
-          Serumen
-          Nyeri

Simetris
-
-
-

Simetris
-
-
-
6
Mulut :
-          Gusi radang
-          Lidah kotor
-          Karies
-          Bau mulut
-          Sulit menelan
Bibir :
-          Bibir kering
-          Bibir lembab

-
-
-
-
-

-
-

-
-
-
-
-

-
-
7
Leher :
-          Pembesaran vena jogularis
-          Pembesaran kelenjaran limfe

-
-

-
-
8
Dada :
-          Kesimetrisan
-          Retraksi intercosta
-          Trauma
-          Bunyi jantung tambahan
Paru :
-          Ronchi
-          Rales
-          Wheezing

Simetris
-
-
-

Ada
-
-

Simetris
-
-
-

Ada
-
-
9
Abdomen
-          Bentuk permukaan
-          Tegang
-          Asoites
-          Lesi
-          Benjolan
-          Nyeri tekan
-          Kembung
Datar
-
-
-
-
-
-
-
Datar
-
-
-
-
-
-
-
10
Struktur dan bentuk tulang belakang
-          Kifosis
-          Lordosis
-          Skaliosis

-
-
-

-
-
-
11
Ekstremitas
-          Luka
-          Odem
-          Kekuatas otot

-
-
5 │ 5
5 │ 5

-
-
5 │ 5
5 │ 5
12
Kulit
-          Warna
-          Gatal
-          Luka
-          Ptechie
-          Urgor
-          Mati rasa
-          Kelembapan

Sawo matang
-
-
-
-
-
Lembab

Sawo matang
-
-
-
-
-
Lembab

VIII.  Harapan keluarga
Anaknya mapuan Ny. T berharap agar diberi kesembuhan dari oenyakit yang dideritanya.


ANALISA DATA
No
Data
Masalah (P)
Penyebab (E)
1
Ds : -    Ny. T menyatakan menderita batuk-batuk ± selama 3 minggu
        -    Ny. T menyatakan batuknya ada dahaknya tetapi tidak bisa keluar
Do : -   Saat pengkajian Ny. T batuk-batuk tetapi tidak mengeluarkan secret
        -    TTV    :
             TD      : 120/80 mmHg
             N         : 50 x / mnt
             S         : 367 0C
             RR      : 22 x / mnt
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Secret kental
2
Ds : -    Ny. T menyatakan teratur minum obat tetapi masih tetap batuk
        -    Ny. T menyatakan sering bertanya pada petugas kesehatan apakah penyakit batuk ini bisa sembuh ?
Do : -   Ny. T kurang memahami tentang penggunaan obat tersebut
        -    Ny. T berludah semaunya tidak pada tempat yang disediakan

Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan dan pencegahan
Terbatasnya pengetahuan / kognitif


B.     Diagnosa Keperawatan
No
Tgl Muncul
Diagnosa Keperawatan
Tgl Teratasi
Ttd


Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan secret kental ditandai dengan :
Ds : -    Ny. T menyatakan menderita batuk-batuk ± selama 3 minggu
        -    Ny. T menyatakan batuknya ada dahaknya tetapi tidak bisa keluar
Do : -   Saat pengkajian Ny. T batuk-batuk tetapi tidak mengeluarkan secret
        -    TTV    :
             TD      : 120/80 mmHg
             N         : 50 x / mnt
             S         : 367 0C
             RR      : 22 x / mnt




Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan dan pencegahan berhubungan dengan terbatasnya pengetahuan / kognitif ditandai dengan :
Ds : -    Ny. T menyatakan teratur minum obat tetapi masih tetap batuk
        -    Ny. T menyatakan sering bertanya pada petugas kesehatan apakah penyakit batuk ini bisa sembuh ?
Do : -   Ny. T kurang memahami tentang penggunaan obat tersebut
        -    Ny. T berludah semaunya tidak pada tempat yang disediakan




PRIORITAS MASALAH

1.      Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan secret kental
No
Kriteria
Skor
Bobot
Perhitungan
Pembenaran
1
Sifat masalah
Skala : Tidak / kurang sehat
3
1
3/3 x 1 = 1
Keadaan ini sangat mendukung memperparah tuberculosis paru karena keadaan rumah yang lembab disebabkan kurangnya ventilasi
2
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala : tidak dapat
0
2
0/2 x 1 = 0
Ny. T adalah lansia sehingga Ny. T tidak bisa menyediakan sarana dan anak yang tinggal bersamanya mengalami gangguan jiwa
3
Potensial masalah untuk dicegah
Skala : rendah
1
1
1/1 x 1 = 1
Ny. T merasa lemah
4
Menonjolkan masalah
Skala : masalah berat, harus segera ditangai
2
1
2/2 x 1 = 1
Upaya pengeluaran dahak sangat rendah

2.      Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan dan pencegahan berhubungan dengan terbatasnya pengetahuan / kognitif
No
Kriteria
Skor
Bobot
Perhitungan
Pembenaran
1
Sifat masalah
Skala : ancaman kesehatan
2
1
2/3 x 1 = 1
Ny. T menderita tuberculosis paru namun sering mengeluh batuk pada petugas kesehatan
2
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala : sebagian
1
2
1/2 x 1 = 1/2
Ny. T tidak bisa membaca dan menulis. Terbukti saat dimintai tanda tangan tidak bisa menulis
3
Potensial masalah untuk dicegah
Skala : rendah
1
1
1/1 x 1 = 1
Lingkungan Ny. T sangat mendukung dan apabila direnovasi keluarga ini tidak memungkinkan karena terbentur dengan masalah ekonomi
4
Menonjolkan masalah
Skala : masalah berat, harus segera ditangai
2
1
2/2 x 1 = 1
Pengetahun Ny. T tentang penyakit tuberculosis paru kurang tetapi Ny. T masih mengalami batuk

C.     Perencanaan

PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Rencana Intervensi
Umum
Khusus
Kriteria
Standar
1
Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan secret kental

Setelah dilakukan tindakan intervensi selama 1 minggu maka keluarga mengerti tentang tuberculosis paru
Mengeluarkan sekret tanpa bantuan
Verbal

1.      Kaji fungsi pernafasan : bunyi nafas dan kecepatan
2.      Catat kemampuan untuk mengeluarkan sekret atau batuk efektif, catat karaktor, jumlah sputum
3.      Berikan pasien posisi semi atau fowler
4.      Bersihkan sekret dari mulut dan trakea
Text Box: 15
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Rencana Intervensi
Umum
Khusus
Kriteria
Standar
2
Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan dan pencegahan berhubungan dengan terbatasnya pengetahuan / kognitif
Setelah dilakukan tindakan tindakan intervensi selama 1 minggu maka keluarga mengerti pengobatan dan pencegahan tuberculosis paru
Melakukan perubahan perilaku dan pola hidup untuk memperbaiki kesehatan umum dan menurunkan resiko pengaktifan ulang tuberculosis paru
Verbal
1.      Pengertian tuberculosis paru
2.      Penyebab tuberculosis paru
3.      Penatalaksanaan tuberculosis paru
1.      Kaji kemampuan belajar pasien
2.      Tekankan pentingnya asupan diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP) dan intake cairan yang adekuat
3.      Demontrasikan membuat tempat pembuangan dahak
4.      Berikan informasi yang spesifik dalam bentuk tulisan
5.      Review tentang penularan tuberculosis paru dan resiko kambuh lagi







Text Box: 16






D.    Pelaksanaan dan Evaluasi
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tujuan Khusus
Tgl
Implementasi
Tgl
Evaluasi
1
Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan secret kental
Mengeluarkan sekret tanpa bantuan
12-12-2008
1.      Mengkaji fungsi pernafasan : bunyi nafas dan kecepatan
2.      Mencatat kemampuan untuk mengeluarkan sekret atau batuk efektif, catat karaktor, jumlah sputum
3.      Memberikan pasien posisi semi atau fowler
4.      Membersihkan sekret dari mulut dan trakea. Melakukan selction bila perlu
13-12-2008
S :    Ny. T mengatakan batuk-batuknya sudah berkurang
O :   Ny. T bisa mengeluarkan dahak walaupun sedikit
A :   Masalah teratasi sebagian
P :    Lanjutkan intervensi

Text Box: 17
No
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Tujuan Khusus
Tgl
Implementasi
Tgl
Evaluasi
2
Kurang pengetahuan tentang kondisi, pengobatan dan pencegahan berhubungan dengan terbatasnya pengetahuan / kognitif
Melakukan perubahan perilaku dan pola hidup untuk memperbaiki kesehatan umum dan menurunkan resiko pengaktifan ulang tuberculosis paru
12-12-2008
1.      Mengkaji kemampuan belajar pasien
§         Tingkat pengetahuan
§         Media
2.      Menekankan pentingnya asupan diet tinggi kalori tinggi protein (TKTP) dan intake cairan yang adekuat
3.      Mendemontrasikan membuat tempat pembuangan dahak
Suatu tempat diberi pasir dan diberi disinfektan diusahakan tempat tersebut tertutup
4.      Memberikan informasi yang spesifik dalam bentuk tulisan
5.      Mereview tentang penularan tuberculosis paru dan resiko kambuh lagi
13-12-2008
S :    Ny. T mengatakan mengerti dan memahami tentang tuberculosis paru
O :   Ny. T bisa mengetahui cara penularan dan resiko kambuh lagi
A :   Masalah teratasi sebagian
P :    Lanjutkan intervensi

Text Box: 18










Text Box: 17




 


BAB III PENUTUP

A.     Kesimpulan
Setelah mempelajari tentang penyakit tuberculosis paru dengan Asuhan Keperawatan Ny. T dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pada tahap pengkajian tidak semua data yang diperlukan diperoleh dalam analisa data untuk menentukan prioritas masalah. Peneliti lebih banyak berperan karena kurangnya pengetahuan keluarga dan kesehatan terhadap masalaha kesehatan yang ada.
Tahap perencanaan merupakan keputusan awal apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan merubah perilaku dan bimbingan keluarga kearah perilaku yang menunjang kesehatan.
Dalam tahap pelaksanaan hambatan relative kecil karena pelaksanaannya sudah direncanakan bersama keluarga dan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang ada.
Evaluasi merupakan tahap akhir dari Asuhan Keperawatan yang digunakan untuk mengetahui perkembangan masalah keluarga setelah dilakukan tindakan keperawatan.

B.     Saran
  1. Bagi petugas
a.       Sebaiknya pelayanan kesehatan keluarga tetap dipertahankan dan lebih merata sekaligus untuk mendeteksi secara dini penyakit resiko tinggi.
b.      Masalah kesehatan selalu mengalami perkembangan sesuai kemajuan ilmu dan tekhnologi karena itu pengetahuan dan ketrampilan petugas perlu ditingkatkan dengan masalah yang dihadapi.
c.       Perlu ditingkatkan kerja sama antara petugas kesehatan dalam menghadapi masalah kesehatan keluarga.
  1. Bagi keluarga
a.       Hendaknya keluarga tetap meningkatkan / mempertahankan perilaku yang dapat menunjang kesehatan.
b.      Hendaknya Ny. T secara rutin memeriksakan penyakitnya yang dideritanya ke pelayanan kesehatan setempat.
c.       Untuk meningkatkan pengetahuan dalam hal perilaku dan untuk memperoleh informasi baru hendaknya keluarga terutama Ny. T aktif dalam kegiatan atau perkumpulan yang ada di lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar